Review Komik Saihate no Paladin

Review Komik Saihate no Paladin

Review Komik Saihate no Paladin. Saihate no Paladin (The Faraway Paladin) mulai serialisasi sebagai manga tahun 2017, adaptasi dari novel ringan yang sudah terkenal sejak 2015. Cerita tentang Will, anak manusia yang mati di dunia modern lalu bereinkarnasi di kota mati, diasuh tiga undead legendaris: Blood si prajurit, Mary si pendeta, dan Gus si penyihir. Sampai 2025, manga sudah lebih dari 90 bab, anime dua season, dan tetap jadi salah satu isekai paling “berhati” di pasaran. INFO CASINO

Dunia yang Sunyi tapi Penuh Makna: Review Komik Saihate no Paladin

Berbeda dari isekai yang langsung lempar MC ke kerajaan ramai, 40 bab pertama cuma Will dan tiga “orang tua” undead-nya di kota mati selama ratusan tahun. Mereka ajarin Will baca, bertarung, berdoa, memasak, bahkan cara menghormati orang mati. Dunia ini gelap—dikuasai dewa jahat, manusia hampir punah—tapi suasananya hangat karena ikatan keluarga kecil itu. Ketika akhirnya Will keluar ke dunia luar di bab 40-an, kontrasnya luar biasa: dari keheningan kota mati ke kota manusia yang penuh intrik, korupsi, dan monster.

Will: Protagonis yang Terlalu Baik untuk Dunia Ini: Review Komik Saihate no Paladin

Will adalah MC paling “holy” di isekai tanpa terasa menggurui. Dia paladin sejati: janji pada dewi kebaikan, selalu pilih jalan sulit demi orang lain, dan nggak pernah pakai kekuatan buat ego. Dia punya ingatan kehidupan sebelumnya (otaku pengangguran yang mati karena overwork), jadi dia sadar betapa beruntungnya dapat keluarga kedua. Perkembangannya lambat tapi terasa: dari bocah polos jadi pemimpin yang tetap rendah hati. Banyak pembaca bilang Will bikin mereka nangis karena terlalu murni di tengah dunia yang kotor.

Seni dan Suasana yang Indah

Gambarnya bersih, detail armor dan sihir terasa berat, ekspresi karakter penuh emosi. Panel kota mati yang tertutup kabut, altar dewi yang remang, atau Will berdoa sendirian di bawah langit penuh bintang selalu jadi highlight. Pertarungan jarang, tapi kalau ada langsung epik—campuran pedang suci, sihir kuno, dan strategi cerdas. Anime season 1 (2021) dan season 2 (2023) juga setia banget sama manga, bahkan musik opening-nya masih diputar orang sampai sekarang.

Mengapa Masih Relevan di 2025

Di era isekai yang kebanyakan power fantasy, harem, atau revenge porn, Saihate no Paladin berani jadi cerita tentang “menjadi orang baik di dunia yang sudah rusak”. Tema besarnya sederhana: warisan, pengampunan, dan arti keluarga yang dipilih sendiri. Arc Beast Woods, arc Iron Country, sampai arc terbaru dengan dewa-dewa kuno, semuanya tetap fokus pada pertumbuhan Will dan orang-orang di sekitarnya. Rating rata-rata 8,7–9,0 di komunitas, dengan pujian khusus buat “zero fanservice” dan dialog yang dalam.

Kesimpulan

Saihate no Paladin adalah isekai yang nggak buru-buru, nggak pamer kekuatan, dan nggak takut bikin pembaca nangis di bab tenang sekalipun. Kalau kamu lelah dengan MC overpowered yang bunuh semua orang dalam 10 bab, coba ikuti Will yang cuma pengen jadi paladin yang membanggakan orang tua undead-nya. Lambat, hangat, dan penuh cahaya di tengah kegelapan—ini salah satu komik yang bikin kamu percaya lagi kalau kebaikan itu masih ada tempatnya, bahkan di dunia yang sudah lama mati. Langsung baca dari bab 1, dan siapkan tisu. You’ve been warned.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *