Review Komik My Dad Is Too Strong. Pagi ini, 7 Oktober 2025, penggemar “My Dad Is Too Strong” masih ramai bahas chapter 227 yang rilis 3 Oktober lalu di Naver Webtoon, di mana Lee Dojun akhirnya ungkap sedikit rahasia masa lalunya saat hadapi ancaman multiverse baru. Bocoran itu langsung bikin forum seperti Reddit dan Discord meledak, dengan debat soal apakah ini awal arc besar atau cuma teaser. Ini lanjutan dari momentum Season 4 yang comeback Februari lalu, lengkap dengan tiga chapter pembuka yang bikin penjualan volume naik 20% di Korea. Dibuat oleh penulis Chae Yongtaek dan ilustrator Seongha Jo sejak 2018, komik ini bukan sekadar action fantasy, tapi slice-of-life hangat soal ayah overpowered yang coba jadi orang biasa. Dengan lebih dari 10 juta pembaca global dan rating 9.5 di Webtoon, “My Dad Is Too Strong” tetap jadi pilihan santai di tengah hiruk-pikuk manhwa baru. Di era di mana cerita keluarga campur kekuatan super lagi tren, apa yang bikin ia beda? Mari kita review lebih dalam. BERITA TOGEL
Ringkasan Cerita dari Komik Ini: Review Komik My Dad Is Too Strong
“My Dad Is Too Strong” ikuti Lee Dojun, hunter S-rank terkuat di dunia yang penuh portal multiverse dan monster ganas. Setelah pensiun paksa karena alasan misterius, Dojun pindah ke kehidupan biasa sebagai ayah tunggal yang urus putrinya, Seol, sambil kerja kantoran sebagai pegawai negeri sipil. Tapi dunia hunter tak biarin ia tenang: portal acak muncul, guild kuat incar kekuatannya, dan rahasia masa lalu Dojun—sebagai “Heavenly Demon” yang kembali dari kematian—pelan-pelan terkuak. Cerita campur petualangan epik di dungeon dengan momen harian seperti masak sarapan atau antar Seol ke sekolah, di mana Dojun sembunyikan kekuatan absurdnya seperti hancurkan gunung dengan satu pukulan.
Arc awal fokus adaptasi Dojun ke rutinitas, tapi makin dalam, plot gali lore multiverse: ada dimensi paralel, dewa hunter, dan konspirasi guild. Seol, yang pintar tapi polos, jadi pusat emosi—ia tak tahu ayahnya siapa, tapi curiga saat Dojun hilang tiba-tiba. Hingga chapter 227 terbaru, cerita masuk fase di mana Dojun terlibat turnamen antar-dimensi, lawan musuh lama sambil jaga rahasia dari keluarga barunya. Teman kantor seperti Kang Chul-soo tambah komedi, sementara villain seperti Raja Iblis bawa taruhan tinggi. Secara keseluruhan, 227 chapter ini jaga ritme: 70% slice-of-life hangat, 30% action brutal yang bikin deg-degan.
Apa yang Membuat Komik Ini Populer: Review Komik My Dad Is Too Strong
Kesuksesan “My Dad Is Too Strong” datang dari trope ayah OP yang relatable tapi segar: Dojun bukan hero sombong, melainkan pria biasa yang capek jadi penyelamat dunia, tapi tetep cool saat terpaksa action. Ilustrasi Seongha Jo bikin visualnya standout—panel harian lembut dengan warna pastel, switch ke splash page epik saat fight, seperti Dojun hancurkan portal dengan satu tendangan. Serialisasi mingguan di Naver bikin pembaca ketagihan, apalagi dengan cliffhanger seperti di chapter 227 yang tinggalkan pertanyaan soal identitas Seol.
Populeritasnya meledak berkat word-of-mouth: mulai dari Korea, nyebar ke Barat via Webtoon English 2020, capai 5 juta views bulanan. Di 2025, comeback Season 4 Februari picu re-read massal, naikkan rating Anime-Planet ke 4.5/5 setelah review bilang “stagnan tapi addictive”. Faktor family dynamic—Dojun belajar emosi lewat Seol—resonan dengan pembaca dewasa yang capek cerita remaja, plus elemen lore multiverse tambah kedalaman tanpa overwhelming. Di TikTok, fan edit “dad moments” raih 50 juta views, sementara merchandise seperti figure Dojun edisi rumah tangga laku keras. Singkatnya, populer karena ia balance action bombastis dengan hati hangat, bikin kamu bilang, “Cuma satu chapter lagi buat liat Dojun masak.”
Sisi Positif dan Negatif dari Komik Ini
“My Dad Is Too Strong” seperti Dojun sendiri: kuat di inti tapi kadang terlalu santai, dengan pro dan kontra yang jelas. Sisi positifnya solid: character development Dojun brilian—dari demon dingin yang emosinya tinggal 1% jadi ayah caring, bikin cerita emosional tanpa cheesy. Humor slice-of-life seperti Dojun gagal masak atau kantor chaos tambah charm, sementara action-nya satisfying dengan power scaling yang logis. Di chapter 227, twist multiverse tambah layer, dorong pembaca eksplor lore tanpa info-dump. Review di Novel Updates puji bagaimana ia “regain emotions through family”, resonan di era work-life balance. Secara artistik, panel transisi dari harian ke battle mulus, inspirasi manhwa seperti “Solo Leveling” di elemen hunter. Positifnya dominan: komik ini healing, bikin pembaca dewasa merasa diwakili.
Tapi, ada celah yang bikin mengeluh. Setelah 200+ chapter, plot stagnan—arc kantor dan dungeon berulang, bikin excitement awal pudar seperti review Anime-Planet yang bilang “after 50 more chapters, feels repetitive”. Villain kadang kartunish, kurangi tension, sementara side character seperti rekan hunter underutilized, hilang setelah arc singkat. Pacing mingguan bagus, tapi di Season 4, delay rilis bikin frustrasi fans. Di 2025, kritik soal representasi perempuan naik—Seol kuat tapi sering jadi damsel, meski Dojun yang protektif. Meski begitu, kekurangannya minor: Tatsu selalu tambah twist emosional, bikin seri ini tahan lama.
Kesimpulan
“My Dad Is Too Strong” adalah manhwa gem yang lahir 2018 dan capai puncak di 2025 lewat chapter 227 yang bikin penasaran dan comeback Season 4 yang solid. Ceritanya soal ayah OP cari kedamaian, dibalut family warmth dan action epik, bikin ia tetap jadi favorit slice-of-life fantasy. Meski repetitif dan pacing lambat jadi batu sandungan, komik ini pada dasarnya rayakan kekuatan sederhana: keluarga sebagai armor terbaik. Seperti Dojun yang bilang, “Aku cuma mau hidup biasa”—tapi itulah yang bikin kita cinta. Dengan update mingguan, kita tunggu apakah multiverse bakal bawa Dojun pensiun beneran, atau petualangan baru dimulai.