Review Komik Eleceed. Di akhir 2025, Eleceed masih kokoh bertengger di urutan teratas manhwa aksi paling populer, dengan lebih dari 350 chapter dan rating stabil 9.2 dari jutaan pembaca global. Cerita tentang Jiwoo Seo—mahasiswa biasa yang bisa lari secepat kilat—dan Kayden Break—awakener legendaris yang terjebak di tubuh kucing gemuk—tetap jadi kombinasi paling absurd sekaligus paling keren di genre superpower. Setelah hiatus singkat di musim panas, chapter mingguan kembali gaspol dan langsung bikin fans heboh dengan turnamen dunia baru. INFO CASINO
Plot yang Selalu Naik Level: Review Komik Eleceed
Eleceed punya resep sederhana tapi susah ditiru: 30 % aksi brutal, 30 % komedi kucing, 40 % bromance epik. Jiwoo awalnya cuma anak baik yang suka selamatin kucing liar, tapi setelah bertemu Kayden (yang terpaksa jadi kucing oranye gendut), hidupnya berubah 180 derajat. Ia belajar teknik listrik dari salah satu awakener terkuat sedunia, sambil sembunyiin identitas Kayden dari organisasi pemburu.
Cerita terus berkembang dari konflik kampus kecil sampai perang antarorganisasi dunia. Arc terbaru 2025 masuk ke World Awakener Tournament, di mana Jiwoo harus wakili Korea lawan monster-monster dari negara lain. Twistnya, Kayden mulai kehilangan kendali atas tubuh kucingnya, bikin fans panik: kapan dia kembali ke wujud manusia yang six-pack-nya legendaris itu?
Karakter yang Bikin Susah Move On: Review Komik Eleceed
Jiwoo adalah definisi “pure-hearted shonen protagonist: ramah, kerja keras, tak pernah nyerah, tapi nggak bodoh. Kayden di sisi lain sinis, sombong, tapi pelindungnya ke Jiwoo bikin setiap adegan mereka berdua terasa hangat. Chemistry “master gendut vs murid polos” ini jadi nyawa utama cerita.
Pendukungnya juga nggak kalah kuat: Kartein (healer nomor satu yang juga terjebak jadi kucing putih), Jiyoung (ketua guild Korea yang cool abis), Inhyuk (senpai Jiwoo yang selalu kena imbas), sampai villain macam Frame yang punya motif kompleks. Bahkan kucing-kucing liar di sekitar rumah Jiwoo punya nama dan kepribadian sendiri—nggak ada karakter yang terasa filler.
Visual dan Aksi yang Memanjakan Mata
Ilustrasi karya Zhena (JEH) adalah kelas atas: garis bersih, warna cerah, dan efek listrik yang bikin tiap pukulan Jiwoo terasa nyata. Panel aksi selalu full page atau double spread, terutama saat Kayden ambil alih tubuh Jiwoo—kilatan biru dan ledakan energi bikin orang tak bisa skip.
Ekspresi kucing pun digambar sangat detail: mata Kayden yang sinis, pipi Kartein yang selalu kembung kesal, sampai Jiwoo yang panik bawa dua kucing ke dokter hewan. Kombinasi ini bikin Eleceed jadi manhwa yang enak dilihat meski cuma scroll sambil rebahan.
Kesimpulan
Eleceed adalah paket lengkap: aksi kelas atas, komedi yang bikin ngakak di tengah malam, dan pertarungan, serta hubungan antar karakter yang terasa hidup. Di tengah banyak manhwa yang mulai kehilangan arah setelah 200 chapter, Eleceed malah semakin matang—cerita lebih dalam, taruhannya lebih tinggi, dan bromance Jiwoo-Kayden masih bikin orang rela begadang tiap Rabu. Kalau kamu cari manhwa yang bisa bikin jantungan sekaligus bikin tersenyum lebar dalam satu chapter yang sama, ini jawabannya. Sampai akhir 2025, Eleceed tetap jadi raja genre superpower urban, dan sepertinya tak ada tanda-tanda turun takhta dalam waktu dekat.